SBY NONTON TEVE
Oleh : 130yke
Suatu hari ketika aku menghidupkan televisiku,
Kudengar mereka mengatakan aku lamban,
Lalu aku langsung ke mesin threadmillku dikamar sebelah, berlatih,
Agar aku dapat menyesuaikan diri menjadi lebih gesit.
Dan esoknya, ketika aku kembali menghidupkan televisiku,
Kudengar mereka mengatakan aku kurang peka,
Lalu aku langsung mengambil gitarku, dan menciptakan lagu,
Karena seniman biasanya punya hati yang lebih peka.
Dan esoknya lagi, ketika aku sekali lagi menghidupkan televisiku,
Kudengar mereka mengatakan aku pembohong,
Lalu aku langsung mendirikan sholat, berdoa, memohon ampun dan memohon petunjuk,
Agar aku tak mengulangi perbuatanku.
Dan esoknya lagi ketika aku ulang menghidupkan televisiku,
Kudengar mereka mengatakan aku mengeluhkan gajiku,
Kali ini aku tak berbuat apa-apa, kecuali merenung,
Apakah benar aku sudah mengeluhkan hal itu,
Padahal maksudku mengutarakan itu hanya sebagai pembanding,
Agar menjadi motivasi kepada orang-orang agar mensyukuri apa yang sudah mereka dapatkan
dan bisa bekerja dan berkarya lebih baik.
Lalu aku mulai berpikir,
Aku kapan ya baiknya menurut televise-televisi itu?
Apakah mereka ketika menyajikan berita-berita,
Hanya semata-mata untuk memaksakan opini kepada pemirsa, agar berpikiran seperti mereka?
Apakah televise-televisi itu sudah menjadi mesin provokator?
Apakah mereka-mereka itu mempunyai tujuan yang tersembunyi,
Menjadikan sarana yang mereka miliki untuk tujuan-tujuan politik,
Padahal setahu saya idealisme dalam jurnalistik, tidaklah demikian.
Tidak bisakah mereka menyajikan berita secara lebih komperehensif?
Oh ya, aku ingat sekarang, owner dari televise-televisi itukan orang-orang poklitik.
Hm………….aku mengerti sekarang, aku paham sekarang.
Dan aku jadi berpikir masih ada gunanyakah aku menonton televisi,
Rasanya aku sekarang bosan nonton televisi lagi.
Hai semua orang Indonesia, biar tahu mulai hari ini, Saya Bosan Ya nonton televisi.
Biar keren kutuliskan saja “SBY nonton teve”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar