Saat sang isteri pergi ke kamar mandi, Harto baru sadar bahwa kebiasaan itu hanya berlaku untuk seorang pelacur yang melayaninya, bukan untuk sang isteri.
“Celaka ! Pasti isteriku akan tahu kalau aku sering jajan di tempat begituan?!” gumam Harto dengan cemas.
Ia tak punya alasan untuk menarik kembali uangnya itu.
Tapi ketika sang isteri keluar dari kamar mandi, ternyata ia langsung di dekati oleh sang isteri yang berwajah berang.
Sang isteripun membentaknya: “Hei, kurang nich! Biasanya seratus ribu, kenapa kau kasih cuma lima puluh ribu?"
Harto : “Biasanya… ?!”
“Oh, hmm, eeh… anu… maksudku…” sang isteripun gugup dan pucat sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar