Selama perjalanan, setiap beberapa menit si Indian berteriak dengan kerasnya hingga gaungnya terdengar di seluruh gurun. Akhirnya, Marlene turun di sebuah pomba bensin dan si Indian berlalu sambil meneriakkan,"Yah-hoo!"nya yang terakhir.
"Kau apakan sikulit merah tadi." tanya pemilik pompa. "Sampai ia berteriak-teriak seperti itu?"
"Tidak kuapa-apakan"sahut Marlene." Aku hanya duduk diam-diam di belakang. Kulingkarkan tanganku di sekeliling pinggangnya sambil berpegang erat-erat pada tanduk pelananya."
"Nona," kata orang itu, "Orang Indian menunggang kuda tanpa pelana!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar