Yang Tuli Siapa ?

Joni kwatir isterinya, Selvi, tidak berpendengaran sebaik dulu lagi, dan mungkin akan mengalami ketulian. Dia bingung bagaimana harus menjelaskan ini kepada isterinya. Lalu menghubungi dokter keluarganya untuk mencari solusinya.
Dokter Iwan menyarankan sebuah metode sederhana untuk sebuah test agar dapat mengetahui apakah benar isterinya mengalami ketulian atau tidak.

"Begini," Kata dokter : "Sebelum anda membawanya menemui saya, adakan dulu test untuk meyakini apakah benar dia memang mengalami ketulian. Caranya adalah dengan berdiri pada jarak duapuluh meter dari isteri anda, dan mengatakan sesuatu padanya dengan nada biasa, kalau tidak ada reaksi, majulah sampai kira-kira 15 meter dan lakukan hal yang sama, masih belum ada reaksi ? maju lagi hingga kira-kira 10 meter, dan dengarkan apa jawabannya. Dan seterusnya, dan seterusnya, hingga anda mendengarnya menjawab anda.

Suatu petang, ketika Joni sedang membenahi halaman belakang rumahnya. Melalui pintu dapur yg terbuka, Ia melihat isterinya, berdiri membelakanginya dan sedang sibuk menyiapkan makan malam. Jaraknya dengan tempat dimana dia berdiri kira-kira 20 meter. Dia lalu mempraktekkan apa yang dianjurkan oleh dokter Iwan, sang dokter keluarga.

"Sayang, ...apa nih makan malamnya ?"

Tak terdengar jawaban isterinya. Dia mendekati sampai kira-kira 15 meter, dan bertanya lagi :
"Sayang......, apa nih makan malamnya ?"

Masih tak terdengar jawaban isterinya.

Dia mendekat lagi, dan sekali lagi : "Sayang....., apa nih makan malamnya ?" Sepi.

Mendekat lebih dekat lagi, dan lagi : "Sayang...., apa nih makan malamnya ?" Senyap.

Akhirnya dia mendekat hingga berdiri tepat dibelakang isterinya dan sekali lagi bertanya :"Sayang....., apa nih makan malannya ?"

Tiba-tiba isterinya berbalik menghadapnya, dan dengan suaranya yang keras, cenderung emosi, menjawab :

"Ya, Tuhan......... ini untuk yang ke 5 kali ya ! AYAM. AYAM. AYAAAMMMMMMM!!!!!!!"