Jauh di pegunungan terlihat kebun jeruk pak Madi. Kebetulan kebunnya berdekatan dgn pemakaman warga setempat. Tapi yg jelas kebun jeruk pak Madi mempunyai kwalitas buah yg begitu patut di acungi jempol. Jauh di semak belukar dua remaja Jaka dan Usup sedang menuju ke kebun pak Madi. Mereka berniat mencuri di kebun pak Madi. Sesampai di kebun mereka dengan2 sigap memetik buah jeruk. Ya, jelas karna mereka pencuri handal. Setelah merasa cukup dgn hasil curiannya merekapun bergegas mencari tempat sembunyi untuk berbagi hasil.
Dan masuklah kedua pemuda tsb ke dalam pemakaman, di pintu pagar
jatuhlah dua buah jeruk. Saking bergegasnya, merekapun meninggalkan dua
buah jeruk tsb. Sesampai di dalam pemakaman mereka mulai berbagi. satu buatku, satu buatmu. Satu buatku, satu buatmu. Begitu seterusnya. Hingga ada pak Gani yang kebetulan lewat di pemakaman dan mendengar suara org berbagi di dalam pemakan tsb. Satu buatku, satu buatmu. Satu buatku, satu buatmu, Pak Gani bingung. Takut, bercampur penasaran. Pak Gani-pun lalu bergegas memanggil pak Kiyai. Sesampai pak Kiyai dan pak Gani di pemakaman suara tadipun terdengar kembali. Satu buatku, satu buatmu. Satu buatku, satu buatmu. Pak kiyai dan pak Ganipun bingung dan takut. Pak gani: "pak kiyai, mungkinkah itu malaikat dan seytan yg berbagi arwah manusia?" Pak kiyai: "saya juga tidak tau." Suara tadi masih terdengar. Satu buatku, satu buatmu. Satu buatku, satu buatmu. Dan akhirnya Usup dan Jaka selesai berbagi hasil. Usup: "sudah selesai, di luar pagar masih ada dua, buat aku atau buat kamu?" Pak kiyai dan pak Gani yg mendengarpun langsung terkejut dan takut. OOWWWWWAAAAALAAAAA........... Merekapun langsung lari kocar kacir... Sampai2 pak kiyai pun ngompol di sarung. Wakakakakaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar