Seorang pemuda dihadapkan ke pengadilan atas tuduhan mencuri motor milik seorang gadis remaja.
“Saya sama sekali tidak mencurinya, Yang Mulia!” kata si pemuda itu membela diri.
“Dia yang memberikan motor itu kepada saya. Ketika itu dia pulang dari sekolah, dia meminta saya agar memboncengnya dengan motornya. Saya pun memboncengnya. Lalu dalam perjalanan, di suatu semak belukar, dia menyuruh saya berhenti. Dibukanya baju dan celananya. Lalu katanya, saya boleh mengambil miliknya yang paling berharga. Yang Mulia, lalu saya berpikir, bajunya memang berharga, tapi itu baju wanita dan tak ada gunanya bagi saya. Jeans-nya juga terlalu kecil bagi saya. Karena itu, apa boleh buat, terpaksa saya mengambil motornya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar